DenyutRakyat.com, JAKARTA -- Inovasi luar biasa kembali lahir dari tangan pelajar muda Indonesia. Immanuel Darrel Marudut Talen Manullang, siswa SMP Tarakanita 3 Jakarta Selatan, berhasil menciptakan KOMHYD (Komposter IoT Hidup Berdaya), alat komposter cerdas berbasis Internet of Things (IoT) yang mampu mengubah sampah organik rumah tangga menjadi kompos padat dan eco-enzyme cair secara otomatis.
KOMHYD tidak hanya menjadi solusi pengolahan limbah rumah tangga, tetapi juga alat edukatif yang memungkinkan pelajar dan masyarakat memantau langsung proses penguraian sampah melalui sensor suhu, kelembapan, dan pH yang terhubung ke aplikasi Blynk IoT di ponsel. Semua data tercatat otomatis di cloud dan SD card, memastikan hasil yang akurat dan mudah diakses.
"Inovasi ini kami buat agar siapa pun bisa belajar dan berkontribusi menjaga lingkungan dari rumah," ujar Immanuel saat diwawancarai.
Melalui pengujian selama 14 hari, KOMHYD terbukti mampu memantau seluruh parameter pengomposan secara real-time dan valid. Alat ini menjaga kelembapan optimal 50--60%, suhu stabil di kisaran 28--31C, serta mendukung aktivitas mikroba pengurai agar proses lebih cepat dan efisien. Selain menghasilkan pupuk organik padat, alat ini juga menghasilkan cairan eco-enzyme yang dapat dimanfaatkan sebagai pembersih alami ramah lingkungan.
Guru pembimbingnya menuturkan, inovasi ini berpotensi diterapkan di lingkungan sekolah, rumah tangga, hingga komunitas hijau. "KOMHYD bukan hanya alat, tapi gerakan sadar lingkungan yang melatih pelajar berpikir ilmiah sekaligus berjiwa peduli bumi.
Karya ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
KOMHYD menjadi bukti nyata bahwa generasi muda mampu menghadirkan inovasi cerdas, terukur, dan berdampak besar bagi keberlanjutan lingkungan. Dengan alat ini, sampah bukan lagi masalah melainkan sumber solusi menuju masa depan hijau Indonesia. (sumber; kompasiana/humas.pendidikan)
Postingan
