JAKARTA, denyutrakyat.com - Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional. Para tokoh itu diberikan gelar atas jasa-jasa yang telah dilakukan kepada bangsa dan negara.
Pemberian gelar Pahlawan Nasional itu berlansung di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2024). Secara simbolis, Prabowo memberikan plakat monumen Taman Makam Pahlawan dan map yang dikemas dalam kotak kaca. Seiring Prabowo menyerahkan plakat, pembawa acara membacakan jasa-jasa dan kontribusi para tokoh kepada negara.
Untuk lebih mengenal ke sepuluh tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2025, berikut daftar lengkapnya.
K.H. Abdurrahman Wahid dari Provinsi Jawa Timur
Pahlawan dalam bidang perjuangan politik dan pendidikan Islam. K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah tokoh bangsa yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme di Indonesia.
Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto dari Provinsi Jawa Tengah
Pahlawan bidang perjuangan. Jenderal Soeharto menonjol sejak masa kemerdekaan. Sebagai wakil komandan BKR Yogyakarta ia memimpin pelucutan senjata di Jepang, Kota Baru 1945.
Marsinah dari Provinsi Jawa Timur
Pahlawan bidang Perjuangan sosial dan kemanusiaan. Marsinah adalah simbol keberanian, moral, dan perjuangan Hak Asasi Manusia dari kalangan rakyat biasa. Lahir di Desa Ngunjo, Nganjuk, Jawa Timur. Ia tumbuh dalam keluarga petani miskin yang menanamkan nilai kerja dan keadilan sosial.
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja dari Provinsi Jawa Barat
Pahlawan dalam bidang perjuangan hukum dan politik. Riwayat perjuangan dari Mochtar Kusumaatmadja yang paling menonjol adalah gagasannya dengan konsep negara kepulauan yang digunakan oleh Djuanda Kartawijaya dalam mendeklarasikan Djuanda tahun 1953.
Hajjah Rahmah El Yunusiyyah dari Provinsi Sumatera Barat
Pahlawan dalam bidang perjuangan pendidikan Islam. Ia adalah ulama, pendidik, dan pejuang kemerdekaan yang dedikasinya paling menonjol dalam memelopori pendidikan perempuan Islam di Indonesia.
Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dari Provinsi Jawa Tengah
Pahlawan dalam bidang bersenjata. Perjuangan militer dari Sarwo Edhie dimulai sebagai komandan Kompi dalam TKR selama periode perang kemerdekaan 1945 sampai dengan 1949.
Sultan Muhammad Salahuddin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pahlawan dalam bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi. Sultan Muhammad Salahuddin berperan besar di Bidang Pendidikan dengan mendirikan HIS di Rabah, 1921. Sekolah Kejuruan Wanita 1922, sekolah agama dan umum di setiap kejenelian tahun 1922.
Syaikhona Muhammad Kholil dari Provinsi Jawa Timur
Pahlawan dalam bidang perjuangan pendidikan Islam. Syaikhona Muhammad Kholil merupakan ulama karismatik yang menempuh jalur pendidikan kultural, sosial, dan agama.
Tuan Rondahaim Saragih dari Provinsi Sumatera Utara
Pahlawan bidang perjuangan bersenjata. Dikenal sebagai Napoleon dari Batak. Di bawah kepemimpinan Tuan Rondahaim Saragih, Pasukan Dayak di Simalungun mencatatkan riwayat perjuangan menonjol melawan kolonialisme Belanda dengan fokus pada pertahanan kemerdekaan yang berhasil. Kemenangan signifikan terutama setelah pertempuran Dolok Merawan dan Dolok Sagala.
Zainal Abidin Syah dari Provinsi Maluku Utara
Pahlawan bidang perjuangan politik dan diplomasi. Zainal Abidin Syah adalah Sultan Tidore ke-37 yang memimpin sejak tahun 1946 hingga wafatnya pada tahun 1967.
Itulah 10 Tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional, dan penganugerahannya telah diterima para ahli waris masing-masing.












