![]() |
| Foto: Batang rotan di hutan, insert umbut atau rotan muda |
Penulis:Gama Satria, Frino Bariarcianur, dkk
Editor : J. Farhan
KULINER KUNO, denyutrakyat.com -- Umbut Rotan adalah bagian dalam rotan muda yang dapat dimakan, terutama menjadi kuliner khas Suku Dayak di Kalimantan. Tetapi Umbut Rotan juga di temukan di Lampung yang biasa diolah secara sederhana yaitu direbus atau di bakar, yang menjadi lalap seruit (makanan khas Lampung olahan sambal dan ikan)
Bila sebagian besar penduduk Indonesia mengenal rotan sebagai bahan baku perabot rumah tangga, maka warga Palangka Raya bisa memanfaatkan nya sebagai bahan makanan.
Hidangan tersebut dinamakan Umbut Rotan atau Jahu Singkah dalam Bahasa Dayak Manyaan,dan Iwut Nang’e dalam Bahasa Dayak Ngaju.
Umbut rotan diperoleh dari batang pohon rotan muda yang muda ditemui di dalam hutan. Rotan tersebut buang durinya terlebih dahulu baru dikupas dan dipotong kecil-kecil.
Bagian dalamnya yang berwarna putih dan lunak itulah yang kemudian selama kurang lebih lima menit direbus untuk mengurangi rasa pahit serta membuatnya lebih lembut.
Kalimantan menyimpan kekayaan alam yang berlimpah sehingga masyarakat di sana tidak kesulitan mencari bahan masakan sehari-hari.
Selama ini rotan lebih dikenal sebagai bahan baku furnitur. Di Kalimantan Tengah, rotan diolah menjadi sayur bernama Juhu Umbut Rotan. Banyak orang yang tidak familiar dengan makanan ini.
Apalagi kalau mendengar namanya, Juhu Umbut Rotan. Tidak sedikit yang mempertanyakan apakah benar rotan yang biasa digunakan sebagai bahan baku furnitur dapat dimasak dan aman dimakan.
Jawabannya sudah pasti bisa. Rotan yang dipakai adalah rotan muda. Setelah dimasak, rotan muda ini memiliki tekstur seperti rebung. Lembut, tidak keras layaknya kayu.
Namun, pemilihan dan pengolahan rotan menjadi masakan bukan hal mudah. Suku Dayak punya teknik sendiri saat memasaknya. Dimulai dengan pemilihan rotan yang tidak sembarangan.
Rotan yang digunakan harus benar-benar muda atau masih tunas.Tunas inilah yang disebut umbut.
Duri-duri yang terdapat pada batang rotan dibuang. Setelah itu barulah rotan dipotong dengan ukuran kecil.
![]() |
| Sayur umbut rotan khas suku Dayak, Kalimantan |
Potongan rotan kemudian dimasak dengan rempah-rempah seperti kunyit. Lalu ditambah santan kental dan encer. Penambahan santan membuat sayur ini menjadi gurih.
Ada pula Juhu Umbut Rotan yang dimasak tanpa santan. Juhu Umbut Rotan merupakan warisan leluhur Suku Dayak. Dahulu leluhur Suku Dayak mencabut sendiri rotan di hutan tropis yang banyak terdapat di Kalimantan.
Saat ini, Juhu Umbut Rotan tidak hanya dimasak oleh Suku Dayak.
Bertebarannya resep Juhu Umbut Rotan di media sosial menjadikan warga dari luar Kalimantan dapat mempraktikannya di mana saja, selama mereka dapat membeli rotan muda di pasar atau supermarket.
Juhu Umbut Rotan yang bercita rasa manis, gurih dengan sedikit rasa unik rotan muda sungguh lezat apabila disantap bersama ikan patin bakar, sambal serai atau terung. Bahkan ada pula yang menyantapnya bersama mandai, yakni olahan kulit cempedak.
Dan di Lampung juga banyak yang suka makan batang rotan muda ini, tetapi diolah dengan lebih sederhana yaitu direbus atau dibakar. Lalu dijadikan lalap mewah untuk dinikmati dengan makan nyeruit bareng.




